Bareskrim Bidik Kabupaten Sidrap Jadi Sarang Penipu Dunia Maya
Bareskrim Mabes Polri diam-diam memberikan atensi khusus ke Kabupaten Sidenreng Rapang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Sidrap dibidik lantaran disinyalir menjadi sarang persembunyian sindikat penipu di dunia maya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Dicky Sondani mengungkapkan, atensi diberikan menyusul hasil pantauan dan catatan polisi terkait aktivitas kejahatan penipuan di dunia maya. Setelah dilacak, banyak otak penipuan itu yang tinggal di Sidrap.
“Sidrap itu sudah menjadi sorotan Bareskrim Mabes Polri maupun Polda-polda lain di seluruh Indonesia. Begitu ada kasus penipuan, acuannya ke Sidrap,” jelas Dicky, Jumat (15/2).
Hasil penelusuran Tim Cyber Crime, Sidrap merupakan daerah dengan tingkat kejahatan dunia maya yang paling mendominasi. Modus penipuannya beragam. Mulai pencatutan institusi negara, lembaga keuangan swasta, hingga oknum-oknum pejabat.
“Mereka (pelaku penipuan) bukan seperti pelaku narkoba. Kalau narkoba mungkin bisa tahu yang mana pengedar, yang mana pemakai. Tapi pelaku (penipuan) seperti orang biasa. Dia tidak menggunakan alat yang besar, tidak begitu canggih. Dia pakai alat biasa, handphone,” tambah Dicky.
Berdasarkan beberapa kejadian kejahatan pelaku penipuan asal Sidrap, Tim Patroli Cyber Crime menemukan sejumlah barang bukti yang digunakan para pelaku. Selain handphone, mereka memanfaatkan laptop, modem, hingga kartu data seluler beragam provider.
Teknik penipuan dilakukan dengan berbagai macam metode. Misalnya dengan enghubungi para korban melalui nomor handphone pribadi yang didapatkan melalui aplikasi di internet, lalu ada juga yang mengiming-imingi korban dengan menjanjikan keuntungan.
“Jadi Sidrap ini memang menjadi fenomena di Indonesia. Hampir sebagian besar orang Indonesia yang menjadi korban, setelah diselidiki pelakunya berasal dari Sidrap,” lanjut perwira polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.
Sepanjang 2018 hingga 2019, jajaran Polda Sulsel, Polda Jawa Timur, Polda Metro Jaya hingga Bareskrim Mabes Polri telah menangkap ratusan pelaku kejahatan yang berasal di Sidrap. Hasil penyelidikan lain, para pelaku rata-rata diketahui tak asing dengan teknik penipuan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi.
“Kecakapan meyakinkan para korban dipelajari. Mereka berani karena mereka merasa wilayahnya jauh. Karena kalau mereka melakukan di luar wilayah itu, cepat tertangkap. Tapi kami juga punya teknologi canggih untuk bisa mengungkap kajahatan ini,” terang Dicky.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Dicky Sondani mengungkapkan, atensi diberikan menyusul hasil pantauan dan catatan polisi terkait aktivitas kejahatan penipuan di dunia maya. Setelah dilacak, banyak otak penipuan itu yang tinggal di Sidrap.
“Sidrap itu sudah menjadi sorotan Bareskrim Mabes Polri maupun Polda-polda lain di seluruh Indonesia. Begitu ada kasus penipuan, acuannya ke Sidrap,” jelas Dicky, Jumat (15/2).
Hasil penelusuran Tim Cyber Crime, Sidrap merupakan daerah dengan tingkat kejahatan dunia maya yang paling mendominasi. Modus penipuannya beragam. Mulai pencatutan institusi negara, lembaga keuangan swasta, hingga oknum-oknum pejabat.
“Mereka (pelaku penipuan) bukan seperti pelaku narkoba. Kalau narkoba mungkin bisa tahu yang mana pengedar, yang mana pemakai. Tapi pelaku (penipuan) seperti orang biasa. Dia tidak menggunakan alat yang besar, tidak begitu canggih. Dia pakai alat biasa, handphone,” tambah Dicky.
Loading...
Berdasarkan beberapa kejadian kejahatan pelaku penipuan asal Sidrap, Tim Patroli Cyber Crime menemukan sejumlah barang bukti yang digunakan para pelaku. Selain handphone, mereka memanfaatkan laptop, modem, hingga kartu data seluler beragam provider.
Teknik penipuan dilakukan dengan berbagai macam metode. Misalnya dengan enghubungi para korban melalui nomor handphone pribadi yang didapatkan melalui aplikasi di internet, lalu ada juga yang mengiming-imingi korban dengan menjanjikan keuntungan.
“Jadi Sidrap ini memang menjadi fenomena di Indonesia. Hampir sebagian besar orang Indonesia yang menjadi korban, setelah diselidiki pelakunya berasal dari Sidrap,” lanjut perwira polisi dengan tiga melati di pundak tersebut.
Sepanjang 2018 hingga 2019, jajaran Polda Sulsel, Polda Jawa Timur, Polda Metro Jaya hingga Bareskrim Mabes Polri telah menangkap ratusan pelaku kejahatan yang berasal di Sidrap. Hasil penyelidikan lain, para pelaku rata-rata diketahui tak asing dengan teknik penipuan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi.
“Kecakapan meyakinkan para korban dipelajari. Mereka berani karena mereka merasa wilayahnya jauh. Karena kalau mereka melakukan di luar wilayah itu, cepat tertangkap. Tapi kami juga punya teknologi canggih untuk bisa mengungkap kajahatan ini,” terang Dicky.
Loading...

No comments